Thursday, July 2, 2009
How to refresh stress after work
Just be careful. When you get a lot of stress at the office, you may need something to make you more relax. Watching a football game maybe a better idea. You can call your buddy or take you kids in the weekend. You can see the list on the nfl sunday ticket schedule. You can ask them first to go with you.
What about the time? Maybe you don't have more time to buy the nfl sunday ticket, you can ask a help from your friends. If you really busy to work, you don't have to afraid didn't get the ticket.
Now you can arrange a strong relationship between father and son, earn some money for nfl sunday ticket price and you enjoy the time. From monday to friday get work and having fun in the weekend!
Wednesday, April 8, 2009
Dahsyat yang semakin ‘dahsyat’
Apa yang menyebabkan Olga dapat Panasonic award?
Apa yang menyebabkan Luna Maya menjadi sosok yang berbeda dari image yang selama ini slalu jaim?
Apa yang menyebabkan industri musik indonesia bergairah lagi?
Apa yang menyebabkan radio yang memutarkan lagu indonesia menjadi semakin berjaya?
Jawabannnya hanya satu. Dahsyat! Ya, dari sekian banyak acara yang serupa dan sejenis, hanya Dahsyat yang mampu membawa pengaruh ke dalam acara televisi yang wajib ditonton pukul 10 pagi sampai pukul 12 siang. Belum termasuk jadwal weekend yang jam tayangnya juga bertambah. Di sekolah, di tempat les, di salon, di rumah, semuanya mempertontonkan keahlian Luna Maya, Raffi Ahmad, Olga Syahputra dalam memandu acara musik ini. Saya masih ingat dengan jelas beberapa tahun lalu ketika Luna Maya membawakan acara MTV AMPUH. Gosh! She’s like a zombie! Bicara datar, tidak ada artikulasi, pengucapan artis dan judul lagu yang salah, cuman mengandalkan wajah cantiknya doang. Tetapi sekarang bisa saya katakan dia sudah jauh berbeda. Suasana yang ditawarkan oleh ketiga orang gila ini mampu membawa suasana pagi yang berbeda pula. Ditemani dengan artis artis yang menyanyikan lagu mereka, acara ini menjadi sangat pas sebagai teman bekerja di kantor, menunggu daftar antrian di puskesmas, sampai teman beres-beres rumah.
Menilik perjalanan acara serupa di televisi Indonesia, RCTI memang piawai membuat satu konsep yang utuh. Artinya pertama kita tonton, selalu ada perbaikan dan variasi dalam acaranya. Sehingga penonton tidak akan bosan. Masih ingat DELTA? Deretan Lagu Terbaik? Tayang setiap sabtu pukul 09.30 sampai 10.30. saya masih ingat dengan jelas. Dengan suara talent yang membawakan pengantar ke setiap lagu (sekarang diadopsi oleh acara serupa di Trans TV) menjadikan Delta salah satu barometer musik Indonesia dan mancanegara. Ada pula VMI atau Video Musik Indonesia dengan Dian Nitami sebagai host. Perjalanan musik Indoensia bisa terkover dengan jelas lewat acara ini. Ada pula Zimfoni di SCTV yang mempopulerkan nama Dewi Rezer sebagai salah satu host acara musik terkenal.
Ada apa dengan MTV? Mengapa posisinya bisa bergeser? Inilah yang dinamakan industri. Siapa yang mampu menawarkan produk yang lebih bagus, dengan kualitas terjamin tentu saja akan lebih diminati. Saya pun bisa berkata, MTV Indonesia sudah mati. Walaupun VJ Hunt tetap mereka lakukan setiap tahun, ini akhirnya menjadi suatu pencarian sia-sia. Karena yang dibutuhkan adalah konsep yang jelas. Konsep yang utuh. Kemudian didukung oleh talent atau host yang bisa menjabarkan konsep tersebut secara benar. Sekarang? MTV Insomnia? Siapa yang mau nonton jam segitu? Kecuali mereka yang begadang tentu saja, tapi siapa yang mau memutarkan lagu dengan volume keras di jam 3 pagi? Mau ditimpuk sama tetangga? Ada MTV Ampuh. Ajang Musik Pribumi Sepuluh. Yang berubah menjadi Dua Puluh. Sehingga menjadi Empat Puluh. Berubah menjadi Stairways. Dengan konsep yang sama, artis plus chart, tapi kenapa mereka tidak bisa menyaingi Dahsyat?
Satu jawaban saya, ”sekarang bukan generasi MTV. Mereka adalah generasi Miss Hacker. Yang membutuhkan acara menghibur ketimbang gaya”
Sebenarnya kita patut menyebutkan INBOX sebagai pionir dalam ”memasyaratkan” tayang musik seperti ini. Tapi seorang penonton pun tidak bisa dibohongi. Inilah acara lipsync terbesar yang pernah ada. Ada acara yang jreng, jreng gak jelas dan hanya menampilkan penyanyi yang ”seolah-olah” bernyanyi. Hanya ada beberapa orang yang sukses memaksa pihak INBOX untuk tidak memaksa mereka lipsync. Slank, Samsons, Padi menjadi contohnya. Ini seakan akan menunjukkan indikator juga. Sebenarnya sampai mana skilll band baru sehingga mereka tidak pede menunjukkan suara asli mereka? Ataukah memang ini syarat yang harus dilakukan supaya bisa tampil di INBOX?
Okelah, rasanya sangat tidak fair ketika saya berbicara panjang lebar seperti ini. Dahsyat syutingnya di studio, sedangkan Inbox di outdoor. Dari faktor maintenance yang paling meribetkan saya kira. Harus membongkar set panggung dan set audio setiap hari pastinya akan membuat bujet produksi semakin membengkak. Kenapa tidak dibuat dalam studio saja? Maaf jangan tanya saya, bukan saya yang jadi produsernya!
Acara musik (indonesia) ini membawa dampak juga pada radio. Di Makassar bersyukurlah mereka yang lebih banyak memutarkan lagu Indonesia. Saya tahu beberapa teman akan tertawa pada saya. Saya yang pede mengatakan,
”maaf saya tidak mendengarkan lagu indonesia”
Sekarang depan, belakang, kanan, kiri digempur oleh band band dan lagu lagu yang seakan menikmati panen fenomena ini. Entah apa mereka bisa bertahan sampai membuat album kedua ataukah hanya menjadi one hit wonder semata. Saya dan teman-teman di http://creativedisc.com malah menjadi orang termaginalkan dengan tetap menikmati musik mancanegara sebagai kiblat kami (Welly, percayalah kami akan tetap setia!). Hahaha!
Pada akhirnya apa yang ditawarkan industri memang berulang kembali. Bukti budaya latah dalam media kita masih terus berjalan. Sukses yang didapatkan acara musik kemudian diikuti oleh stasiun televisi lain. Sekarang yang menjadi ”alat perang” adalah konsep yang ditawarkan, siapa yang paling bagus tentu itulah yang akan dipilih. Mari kita lihat sampai sejauh mana perjalanan Dahsyat yang semakin mendahsyat.
Saturday, April 4, 2009
Place To Go : Warung Mas Gentho

Nama : Warung Mas Gentho
Alamat : Jl. Sunu, belokan fakultas teknik kampus Unhas Baraya,
Makassar
The a list : Capcay Goreng, Kwetiau Goreng
Saya mendapatkan tempat ini secara tidak sengaja. Sewaktu kuliah kami diberi titah oleh dosen Komunikasi Massa untuk mencari buku dan meresensi buku tersebut. Yang jadi masalah, buku itu hanya beberapa eksemplar di Makassar! Sudah beberapa toko buku yang saya kunjungi, dan yang jadi alasan tetap sama. Buku dan penerbitnya tidak terkenal. Saya curiga apakah dosen saya bekerja sama dengan penerbit tersebut untuk menaikkan oplah penjualannya?
*gosip lagi! Haha!
Nah, setelah lelah berkeliling Makassar mencari toko buku, lapar otomatis menjadi masalah kami. Dimana mau cari makanan enak, murah, sesuai dengan kantong mahasiswa (yang kadang lebih banyak kurangnya daripada lebihnya!). untung saat itu kami bersama Bunda. Dia menguasai jadag jalan Sunu dan sekitarnya. Dia menyarankan kami makan di Warung Mas Gentho yang ada di jalan Sunu.
Pertama masuk, rasa skeptis mulai muncul. Emang ni warung enak yah? Secara dari tampak luar agak mencurigakan gitu. Tapi ya sudahlah, emang dasarnya lapar main pesan aja dulu. Enak gak enak itu urusan belakangan. Yang lain pesan bakso, nasi goreng, dan mie goreng. Saya sendiri cenderung mau mencoba capcay goreng (waktu itu masih dalam rangka diet, jadi perbanyak makan sayuran ajah :P). Berhubung pesanan saya yang paling ribet, saya yang terakhir dilayani. Bakso datang, nasi goreng datang, mie gorengnya teman saya juga datang. Saya?
”woi mas, pesanan saya besok yah baru selesainya?”
*peringatan pertama, kelaparan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan
Hmm, perjuangan saya tidak sia-sia! Capcay goreng yang lezat siap disantap. Cek kondisi, sayurannya ada wortel, kembang kol, sawi putih, plus bakso, ayam dan hati ayam (untung tidak pake kentang seperti di Capcay kampus!). wah, ternyata porsinya banyak! Buset, ni warung apa tidak rugi gitu yah? Ada bakso, ayam, jeroannya, dan semuanya itu hanya seharga 7000 rupiah? Makan capcay di kampus aja, capcaynya Cuma pake telur sama remah-remah ayam krispy.
Rasanya pun bisa diandalkan. Satu intinya, porsinya bikin kenyang!
Sehabis makan, saya nanya teman yang lain, bagaimana rasanya? Mereka bilang enak. Hmm, jadi ini salah satu tempat yang mesti di garis bawahi. Kalau mau makan enak, banyak, plus harganya murah.
Minggu lalu, saya datang lagi ke jalan sunu. Tujuannya? Cek persuratan dari kantor di SMA 17. Cuma kali ini timnya berbeda, saya tidak bersama teman-teman kampus lagi. Tapi teman-teman di Astamedia. Ada Nanie, Anbhar, Mus. Tadinya kita berdebat mau makan dimana, cuman karena saya yang bayar, akhirnya mereka ngalah, ikut sama saya. Hehehe.
Posisi? Masih lah di warungnya Mas Gentho. Secara jalan sunu bukan daerah jajahan, bukan daerah lintasan kalau mau bepergian, makanya kalau ke sini diusahakan makannya di Mas Gentho aja. Kali ini saya pesan Kwetiau goreng. Nanie dan Anbhar pesan mie goreng, Mus makan Nasi goreng. Kalau kedua menu itu, saya sudah pernah merasakan dimana tempat yang paling enak (untuk resepnya tunggu info selanjutnya yah!), saya memutuskan makan Kwetiau saja. Lagi-lagi pesanan saya yang paling ribet, paling terakhir di urusi. Haha! Tidak sia-sia lagi penantian saya. Rasanya sesuai dengan yang saya bayangkan! Rasa kenyal kwetiau bergabung dengan tumisan bumbu yang meresap di sayurannya, plus bakso, ayam, dan jeroan yang tiada tandingannya. Oke mantap! Porsinya pun tidak berubah, teteup banyak!
Saya bertanya dengan Anbhar (yang sebelumnya sudah mengamankan lontong beberapa biji untuk dimakan), ”kok lontongnya tidak dimakan?”
Anbhar Cuma bilang, ”banyak sekali porsinya. Ini lagi sudah kekenyangan.” wakaka.
Harga yang ditawarkan di warung ini pun tidak jauh berbeda dari kedatangan saya tiga tahun lalu. Harga makanannya hanya naik 1000 sampai 2000 rupiah. Padahal kalau mau dibilang, porsi yang diberikan, bisa sebanyak rumah makan yang mempunyai harga sampai 20 ribu rupiah. Apa alasannya? Mungkin prinsip ”biar untung sedikit yang penting laku” menjadi modal utama Mas Gentho nya. Karena, coba datang jam makan siang, dijamin kita tidak akan kedapatan tempat. Warungnya pun sangat sederhana, tetapi apa yang ditawarkan sangatlah enak! Jadi kalau memang sedang melintas di jalan sunu, atau lagi ada kegiatan di mesjid al markaz, ato lagi cuci motor di sunu, coba deh. Warung Mas Gentho!
Nb : kalau pesan makanan disini, jangan minum minuman kemasan, coba aja pesan es teh manis sama penjualnya. Itu yang menjadi teman dan membuatnya lebih oke mantap!