Wednesday, September 29, 2010
AR: The Academy in Peril
Science fiction predictions...
The Clarion Content's editor attended a lecture this week at Duke University, by the great science fiction writer, William Gibson. Gibson made this very point, most science fiction predictions do not come true. He further noted that despite being visions of the future, years on, science fiction books are viewed as a commentary on their times. So while he wrote Neuromancer about the year 2025, it will be viewed by history as a book about 1984 which is when it was published.
It was interesting then, only days after this lecture and absorbing this point, to see a list of eleven science fiction predictions that according to Sarah Kessler of Mashable came true.
Check it out here, from the tank to the i-pod, from the cubicle to the escalator. Kessler includes the excerpts from the texts of the original authors to make her point. It is a fun read.
Tuesday, September 28, 2010
World Beer Festival
Although we are not certain that the editorial staff of the Clarion Content will be able to attend this year, we highly recommend that you make it out to the World Beer Festival, Saturday October 9th. We try to attend every year, and surely at least some of the staff will be there this year. [The editor has the wedding of a dear friend.]
The event has two sessions, one afternoon and one evening. It has gotten a little pricier recently, up from $25 to $35 to $45 over the last six years, but it is still worth every penny. Featuring the beers of over 180 breweries from all over the United States and the globe, it is a rollicking good time. Our advices is as follows. Pick one session or the other, even the strongest livers should not be asked to handle both. Go slow, there is plenty of beer for everyone. Make sure you ask if the beer is high alcohol content, ever since the Pop the Cap initiative succeeded in North Carolina, quite a few of them are, sip gently these beers will rock you. Eat some of the food, there are plenty of delicious options. This year's beer festival will feature the music of Big Daddy Love and Children of the Horn for the afternoon session; Brushfire Stankgrass and Big Something are playing at the evening portion.
Tickets are available at their website here. And at the Carolina Ale House locations in the Raleigh Durham area.
Hottest day ever
Read how locals reacted in the Los Angeles Times.
Monday, September 27, 2010
AR: Seven Swans
Katy Perry and Elmo
Not sure if you have been following the Katy Perry-Elmo saga, dear readers. The lovely and talented Katy was supposed to have a playdate with the Sesame Street star, furry, red Elmo. However, at the last minute under fire from the patron saints of Political Correctness, Sesame Street decided not to air Katy's pre-taped appearance. She and Elmo sing a version of Perry's hit Hot and Cold together. Apparently, there was too much cleavage for some folks, even though Perry was wearing a flesh-colored body stocking. Both Katy and Elmo have since appeared to talk about the non-event.
Elmo here on Good Morning America.
Katy here on Saturday Night Live.
Gotta like the self-deprecating sense of humor that Perry shows...
Friday, September 24, 2010
Clear Airplanes?!?
You read that correctly, dear readers. Airbus engineers have come up with a design for a passenger plane that could be made completely see-through. In theory it would work like this: in flight, the plane's captain would give a warning and then push a button that would send electrical currents through the plane's futuristic high-tech ceramic skin. The skin would peel back to reveal glass all the way around.
Straight out of science fiction! We think they would need a lot of doctors and defibrillators to deal with the heart attacks. Unfortunately for those who think they could hang, the date for the concept plane to hit the runways is 2050. Read more here.
Thursday, September 23, 2010
Trip to Bira #3 : Biaya Akomodasi dan Transportasi
Rasanya sungguh tidak fair tanpa memberi tahu berapa estimasi biaya yang harus dikeluarkan ketika ingin kesana. Karena percayalah pantai Bira masih bisa menjadi andalan tujuan wisata domestik. Dengan keindahan alam yang masih alami, ada banyak petualangan yang dijanjikan disana.
Untuk sampai ke Pantai Bira yang terletak di Kabupaten Bulukumba, tentu saja bisa ditempuh dengan berbagai cara. Anda bisa menggunakan motor ataupun mobil. Untuk anda yang senang dengan touring mungkin jarak 250 km tidak akan menjadi masalah. Tapi yang ingin liburan dengan aman damai sentosa, saya menyarankan anda menggunakan mobil saja untuk kesana.
Tidak mempunyai mobil pribadi? Anda bisa menggunakan mobil angkutan antar kabupaten. Biasanya mobil-mobil ini anda bisa temukan di Terminal Malengkeri. Karena disinilah semua pusat kegiatan berkendaraan ketika anda inginke arah Sungguminasa ke atas. Biaya yang harus anda persiapkan adalah 100 ribu untuk transportasi pergi-pulang. Kalau sampai di Bulukumba kota, biayanya hanya 40 ribu saja sekali jalan, tetapi ini anda harus minta diantar ke kawasan Pantai Bira sekitar 40 kilometer lagi dari Kota Bulukumba.
Pun ketika anda menggunakan jasa mobil rental harganya tidak akan jauh beda. Belum lagi ketika menggunakan mobil sewa anda harus memastikan semakin banyak orang yang harus turut serta urunan, supaya faktor pembagi menjadi semakin besar. Perbedaannya hanyalah ketika anda menggunakan mobil rental, anda bebas menentukan mau pergi kapan saja, mau singgah dimana saja, serta ada beberapa lokasi yang ingin didatangi selain di Bira.
Setelah sampai di Bira, dimana kita harus menginap? Tenang saja. Di sekitar pantai Bira ada berbagai penginapan yang bisa disewa. Tentu saja semuanya dengan kehandalan dan fasilitas masing-masing. Anda ingin ketika membuka jendela langsung bisa melihat laut dan debur ombak, ataukah ingin jalan sedikit untuk mencapai pantai. Anda bisa memilih untuk memakai sebuah kamar saja di penginapan, ataukan sekalian menyewa sebuah rumah. Tentu saja dilihat dari berapa orang yang anda ajak.
Kisaran harga yang standar adalah 150 ribu permalam. Biasanya untuk kamar dibatasi isinya adalah maksimal 4-5 orang. Jadi anda bisa mengestimasi sendiri berapa biaya per orang per malamnya. Ini tidak termasuk biaya makan. Hanya tempat saja.
Sekedar saran untuk memilih tempat, anda bisa mengambil penginapan yang lumayan jauh dari pantai. Yah sekitar 200 – 300 meter lah. Kenapa? Karena suasana sekitar pantai, di jalanan akan sangat ramai. Entah pagi, siang, ataupun malam. Untuk anda yang ingin bersantai atau istirahat sejenak, pasti akan merasa terganggu dengan suara orang berbicara, kendaraan yang lalu lalang, serta suara berisik lainnya. Jadi tidak apa-apa jalan sedikit tapi kenyamanannya terasa total.
Penginapan yang sarankan adalah Sunshine Guest House yang terletak sedikit di atas bukit. Tidak terlalu jauh dari pantai, tetapi jauh dari keriuhan. Sehingga ketika lelah sehabis bermain di pantai, kita bisa beristirahat dengan tenang di malam hari. Akses air bersihnya pun lumayan lancar. Ketika berbicara dengan beberapa tamu (yang semuanya bule) salah satu alasan mengapa mereka menyenangi tempat itu karena suasana teduh dan sepi itu tadi. Pantai masih terlihat dari balkon, dan kita bisa membaca sambil ditemani sepoi-sepoi angin gunung. Mantab!
Terakhir adalah biaya konsumsi. Apakah mahal? Untuk sedikit berhemat anda bisa saja membawa makanan dari Makassar atau daerah lain. Tapi tahan untuk berapa lama? Tidak perlu khawatir dengan masalah makanan. Banyak kios-kios sepanjang jalan menuju pantai yang bisa dinikmati. Tapi itu dia, menu andalan yang bisa dimakan apalagi kalau bukan mie instan + telur.
Ada beberapa bungalow atau penginapan besar yang menyediakan semacam kafe atau restoran didalamnya. Tapi saran saya kalau tidak mau langsung jatuh miskin, jangan coba-coba makan disana. Standar harganya adalah 30 – 35 ribu satu kali makan. Itupun biasanya hanya berupa satu menu saja.
Saran saya, cobalah cari kios Rahman atau kios H&R. Kalau anda ingin menikmati hidangan ikan atau cumi segar beserta sayuran, anda bisa mencoba makanan disini. Harganya juga sedikit mahal, tapi ada beberapa pilihan menu yang masih terjangkau. Kuncinya itu tadi, kalau anda berlibur bersama beberapa orang maka faktor pembaginya akan semakin besar. Anda bisa makan enak (dan banyak) hanya dengan 25 ribu rupiah per orang!
Jadi berapa total estimasi biaya yang harus dikeluarkan?
Kalau sendirian berarti 100 ribu (transportasi) + 150 ribu (penginapan) + 150 ribu (untuk 6 kali makan) dengan total 400 ribu.
Kalau dengan rombongan (misal 4 orang) berarti 100 ribu (transportasi) + 35 ribu (pernginapan) + 75 ribu (untuk 6 kali makan) dengan total 210 ribu.
Jadi silahkan rencanakan dengan matang rencana perjalanan anda, karena Pantai Bira layak untuk dikunjungi. Selamat berlibur!
AR: Yield
Wednesday, September 22, 2010
Trip to Bira #2 : Liburan dan Sahabat
Ada banyak hal yang membuat trip kali ini tidak akan terlupakan. Semuanya seolah-olah bersatu padu untuk menggagalkan niat mulia kami untuk bersenang-senang. Mulai dari hujan, kecelakaan, stress karena pekerjaan, penginapan, semuanya membuat stress. Tapi disitulah tantangannya, ketika kami tidak peduli dengan itu semua serta berhasil tiba di Pantai Bira dengan sejahtera dan sentosa.
Biarkan saya memperkenalkan partner in crime saya di liburan kali ini. Mereka adalah Nanie dan Anbhar, sahabat yang telah berbagi tawa dan berbagi kegilaan dimanapun. Lalu ada Herman, sahabat yang selalu bisa diandalkan kapan pun, walaupun kadang keberadaannya susah dilacak bahkan dengan kompas sekalipun.
Sebenarnya trip ini ingin melibatkan banyak orang, tapi sekali lagi saya menegaskan sama Nanie, bahwa saya ingin bersantai. Ingin melepas penat di kepala. Bukan harus sibuk mengurusi kepentingan banyak orang dan banyak pihak. Belum lagi memastikan semuanya merasa nyaman atau tidak.
Bukannya egois, tapi keadaan yang terburu-buru membuat semuanya pasti berantakan apabila melibatkan banyak pihak. Maka biarlah saya mengajak beberapa orang dulu untuk melihat bagaimana keadaan Bira, dan kemudian merencanakan sebuah trip besar-besaran yang bisa diikuti oleh semua orang.
Tadinya sendirian pun saya bisa menjabani trip ini. Berhubung ada teman yang pernah menampungku. Masalahnya adalah, liburan sendirian? Itu pasti akan sangat membosankan. Karena walaupun saya tahu sang teman akan menemaniku di beberapa waktu, dia juga terbatas gerakannya karena punya pekerjaan. Tidak mungkinlah saya kemudian merepotinya lagi.
Saya teringat pengalaman sewaktu jalan ke Lombok kemarin. Saya pikir akan menikmati pantai Senggigi. Memang beberapa saat saya sangat menikmati debur ombak, sunset, dan kesendirian. Tapi itu semua tidak berlangsung lama. Sama seperti kau memiliki sepotong kue yang enak. Dimakan sendiri jadinya eneg karena kebanyakan, tapi ketika kau berbagi dengan orang lain, walaupun harus bertengkar atau saling berebut, semuanya terasa lebih enak.
Dan memang terbukti ada banyak kegilaan yang kami lakukan bersama. Saya yang pada awalnya hanya berniat untuk mandi-mandi di laut saja, akhirnya menemukan keasyikan snorkeling. Menambah satu alasan kenapa saya sangat menyenangi laut. Terik matahari tidak mengurangi semangat kami untuk saling teriak, saling berburu dan saling tertawa diselingi debur ombak. Melihat Herman yang berusaha pedekate dengan seorang cewek, Anbhar dan Nanie yang terus berduaan, membuat senyum terus tersungging di wajahku.
Kegilaan kami tidak berhenti disitu, tragedi ketupat-penyelamat-nyawa akhirnya terjadi sewaktu di penginapan. Kelar bersih-bersih, kami semua merasa lapar. Beruntunglah masih ada bebeberapa ketupat segede-gede gaban beserta ayam yang dibawakan oleh Kakaknya Nanie. Makanlah kami dengan ketupat itu. Apa istimewanya? Kami tidak memiliki satu pisau pun! Peralatan makan kami hanya sebuah garpu plastik sisa pop mie. Akhirnya kami dengan ala barbar menggigit ketupat tersebut sambil menertawai satu sama lain. Nikmatnya? Tiada tara!
Beberapa sesi curcol pun seringkali terjadi. Tidak mengenal waktu dan tempat. Entah ketika sedang menunggu indomie di kios Rahman, sedang berjalan menuju pelabuhan, ataupun disela-sela kami duduk dipantai. Ada banyak hal baru yang kemudian saya ketahui tentang sahabat-sahabat saya. Tema utama curcol kali ini? Apalagi kalau bukan C.I.N.T.A dengan subjek penderita adalah Herman. Hahaaha!
Entah bagaimana rasanya kalau saya melakukan trip ini sendirian. Mungkin saya juga akan bersenang-senang dengan eji. Tetapi tentu saja bersenang-senang dengan cara lain, dan tidak bisa ditukar dengan keriuhan yang terjadi bersama 3 orang itu. Liburan sendiri? Akan menjadi hal paling terakhir dalam kamus liburan saya!
Dancing with the Stars, epic
Wild Kingdom, in the yard
This butterfly was at least triple the spider's size. It took the spider five minutes to drag it across the web. Another ten to fifteen minutes to swathe it, and it was gone from the web by morning.
Tuesday, September 21, 2010
Trip to bira #1: Teori Sistem
Tahukah anda mengenai teori sistem? Kalau hal itu ditanyakan kepada saya mungkin saya langsung akan tegas menjawab tidak. Saya hanya pernah sekilas mendengarnya. Itupun kalau sumber yang saya dengar itu bisa terbukti keakuratannya. Mungkin setelah ini anda akan mencari tahu mengenai teori sistem itu sendiri di paman google, tapi saya akan menjelaskannya hanya sekedar pengetahuan saya.
Sistem itu sendiri merupakan sebuah proses, satu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian, beberapa individu yang memiliki tugas dan perannya masing-masing. Kesemuanya ini bersatu padu membentuk kesatuan yang memiliki tujuan. Entah itu untuk kebaikan maupun keburukan. Tanpa ada satu bagian yang bekerja maksimal, maka keseluruhan sistem akan rusuh, akan chaos, dan akan hancur berantakan.
Tunggu dulu, bukannya judul postingan ini mengenai liburan ke bira? Hubungannya dengan teori sistem? Hahahaha, maaf telah membuat anda semua berpikir serumit ini. Karena inilah yang mendasari dan mengharuskanku mengambil trip alias liburan ke bira.
Ketika saya memutuskan untuk bekerja sebagai abdi negara, tentu saja ada beberapa pengorbanan yang harus saya lakukan. Saya masih mengingat perkataan salah satu bos saya,
“mungkin nanti kamu harus memilih. Untuk menjadi professional. Dalam artian mengesampingkan kehidupan pribadi kamu dan terus bekerja secara maksimal”
Saya pikir prinsip ini ada di semua pekerjaan. Ketika kau harus total dalam melaksanakan pekerjaanmu. Bahkan seorang tukang kunci pun jangan diremehkan perannya dalam satu kantor atau perusahaan. Kalau dia tidak datang dan membuka pintu, bagaimana cara anda bekerja? Dengan mendobrak pintunya setiap hari?
Tidak perlulah saya jelaskan bagaimana kehidupan di kantor pra liburan lebaran kemarin. Bagaimana perasaan anda ketika semua orang sudah menikmati libur, bersiap untuk menyambut lebaran, sedangkan anda masih berkutat dengan pekerjaan di kantor?
Bahkan sampai hari terakhir? Semuanya terjalani bagai mimpi, dan niat untuk menggunakan libur Idul Fitri sebagai sarana untuk beristirahat tidak terlaksana.
Kenapa? Hey! Perlukah bertanya lagi? Ini lebaran! Saatnya untuk memperbaiki hubungan kembali dengan sesama. Saya bukanlah tipe orang yang memiliki banyak waktu untuk berbasa basi. Ya, karena memang dengan semua sepupu rasanya ada link yang hilang.
Maka saat inilah yang bisa digunakan untuk sedikit memperatnya. Sekedar bertanya kabar, sekedar bertukar senyum. Belum lagi deretan teman yang datang dari luar kota, reuni kecil-kecilan sampai besar-besaran yang kesemuanya membutuhkan stamina dan mood yang luar biasa untuk tetap bagus.
Lantas apa yang menjadi masalah sekarang? Kalau mau diibaratkan sebuah elemen pendukung dari sebuah sistem yang besar, maka bisa saya katakana masa pakai saya sudah hampir soak. Sudah hampir habis. Dengan begitu banyak tekanan. Dengan begitu banyak kegiatan. Saya bahkan belum beristirahat sama sekali. Sedangkan ada banyak kegiatan yang akan menghadangku memasuki bulan oktober dan penghujung tahun. Urusan yang saya tahu tidak akan memakan tenaga, pikiran, dan perasaan yang tidak sedikit. Apakah saya mampu menjalani semuanya itu nanti?
Maka dengan niat tulus dan ikhlas saya pun merencanakan sebuah misi pelarian diri yang terencana. Memilih sebuah tempat dimana sejenak saya bisa melupakan semuanya. Melupakan bahwa saya adalah sebuah elemen dari sebuah sistem yang sangat besar. Memberikan hak bagi tubuh dan pikiran saya untuk beristirahat sejenak. Karena ada banyak jalan keras yang akan menghadang.
Tentu saja dalam sistem ini disebut masa idle. Masa overload. Dan itu yang saya hindari sebisa mungkin. Ketika kejenuhan akan menghampiri diriku. Ketika kau masih bisa mengendalikan sebuah sistem maka beruntunglah karena setidaknya kau masih merasa merdeka untuk menentukan nasibmu sendiri.
Kemana kita liburan kali ini? Dengan rencana yang terus berubah, mood yang terus naik turun, bersama 3 rekan dalam berkejahatan, Nanie, Herman, Anbhar, maka limited edition runaway #4 resmi dimulai pada hari jumat. Tujuan : Bira!
Monday, September 20, 2010
As Though It Needed It: Scottsdale Paved
- Aaron invited us over to his parent's place for a pre-tourney team dinner of pasta and garlic bread on Friday. I got there a little early (6-ish) after a long day of coffeehouse reading and felt decidedly out of it, but had a good time hanging with Trant, Aaron, EBay, Dixon, Jim, Griesy, Cisco, Joe, Paul, Studer, J-Ro, and eventually Griesy. Good times and good food - I had to head out early so as to rendezvous with the Spitfire (formerly PHXation) ladies at Red Devil Pizza, where they were having their pasta team dinner, to pick up a shade tent (KEY!) from Kaysi. Did so, then met up with Beck for the carbs-on-top-of-carbs mondo MoJo pre-tourney froyo. Strawberry and Chocolate with fruity pebbles, if you were wondering.
- First game Saturday was at 10:00, so of course I got there ~8 to get everything ready and warmed up for the day. Be-there-cleated-up time was 9, and we actually got going reasonably close to that time - nice! After jog / stretch / plyos / throws, I headed over to the captains' meeting where Tim reviewed "How a Soft Cap Works 101" with the people. Always exciting. Came back to our ritual pre-tourney scrimmage where the D was handing it to the O, a generally good sign.
- Alright, I am quickly discovering that I don't really have time for elongated writeups on these, so I'm going to limit each game to ... two sentences. Can I do it?
- WIN over AZ/NM Masters' Team Le Tigre, 13-5. We got some big breaks early in this one, they were still in their feeling each other out / masters' team waking up phase, and before we knew it we were up big and opening up the subbing. O was pretty clockwork in this one and D did its usual job of frantic coverage combined with iffy decisions on O; too many missed opps by them, really.
- WIN over Tucson's Monsoon, 13-4. We again came out big with some march it down O and a couple of breaks to take a 3-1 lead, but a super-rare Dhein drop led to a break-back and a 3-3 game. We cleaned things up considerably and our D clamped down on their deep game, sending us to a 10-1 run and another relatively easy victory.
- WIN over University of Arizona Sunburn, 13-3. These guys, too, caught us by surprise early - we traded huck goals to start things off, and they did have one 6'4" or so goon and a couple of athletic-type throwers who made us sweat, at least momentarily. But our O really had no trouble* here, and they had enough new players that our D clamped down just a bit and had little trouble running the end of the game to the big win.
- WIN over Northern Arizona University's El Ponderoso, 13-3. We had two turns in this game, both on the same defensive point. Bit of a laugher - their team had some newbies and played with a female handler some of the time, too - but good to see that we can maintain our focus and put together a near-perfect game when we need to.
- That ended Saturday - Beck came out to the last game of the day after work (to see me play a whopping six points - I played D in that last game just to wake myself up!), and when in Scottsdale ... we headed over to Sweet Republic for some artisan ice cream. Beck got a combo of sweet corn and jalapeño ice creams, and I got the ol' standby real mint chip. Beck *also* got a pint of bacon ice cream to take home. I sampled it in the store, and I am pretty sure we now know what non-kosher manna tastes like. RIDICULOUSLY good.
- Went home, and Beck was sweet enough to get us Thai takeout to salt-supplement my day (I didn't run, true, but standing in the dry oven for eight-ish hours will make you sweat a little bit). Caught the ugly UT game and went to bed quite early, ready to hit the next day - first game at 9, be there at 8.
- WIN over ASU Diablos, 13-3. The Diablos have some stunning athleticism, but with it being early in the season and they not being entirely experienced, we gave them a lot of trouble. We worked on our trap zone and confounded them quite a bit; our O again walked it up and down the field easily.
- BYE ... BOO! The tournament format dictated that we play that 5th pool play game at 9 ... and then sit there for a two hour bye. We also beat ASU pretty quickly, so that was really more like a two and a half hour bye. Ugh. It did give us a chance to take in some Spitfire Ultimate, though, always nice (particularly for our Sparkies with SLFs on the team). Spitfire beat the everliving crap out of a Kaetlynn-less ASU Caliente, winning 15-1 despite turning it over a ton. We augmented the game with an impromptu session of "fire hucks at a one meter by half meter soccer practice goal." A good time was had by all.
- An even better time was had when we heckled Sulli in the ASU quarterfinals game. If you ever want to laugh a bit, get a mass of twenty people to say "WOP-WOP-WOP" every time a particular player takes a step on the Ultimate field. Hilarious.
- ASU *tried* to bail on us for the semis after they beat U of A, but Dhein wasn't having any of it. They correctly repsected their elders and stuck around for
- WIN over ASU Diablos, 13-3. Second verse, same as the first. Good of them to play, even if it meant another beating - again, our O just didn't make mistakes, and our D swarmed them a bit, too. Dhein recommended that I give them a few pointers on here, so I suppose I'll try:
- Don't throw it to the trapped side so readily. It's what the D wants you to do - so keep it away from the trap by breaking the mark.
- Offside deeps need to give hammer looks, paticularly in that wind. Our Z was pretty sucked in to one sideline, and guys HAD to be open across field. You need that trapside handler to be a dude who can send it over the top if necessary.
- Identify matchups. You've got some great athletes out there, but it's also clear that there's a big mix of talent/experience on the team right now. Make more of an effort to isolate say, Track Star in the middle of the field. The corollary to this is that the other players need to know their roles, so if they get it, take a look, but then dump back quickly so the D doesn't have time to set up.
- High frequency of hucks helps. We started playing almost exclusively under on man D without the deep threat.
- Hope that helps, and again, props to ASU for sticking around. Though whoever said, "I have a test tomorrow" as an excuse? Remind me to tell you of the time I wrote an English paper ON THE SIDELINE at a Mardi Gras tourney. It can be done.
- And finally - ha - WIN over Monsoon, 13-9. Bad start to this one - they received and hucked a score over Joe immediately, we answered, they answered, and then our O got wonky all of a sudden. We weren't unable to move the disc, we just had a couple of miscues where we threw to open space right as the receiver turned around, or Dhein threw one away under no pressure, Griesy dropped one, J-Ro turfed one, Josh stopped his cut on my throw to space... UGH. Five turns near our goal line, all in about a ten minute window, and we were down 4-1 and 5-2 before we knew it. Zikes! But we kept heads level, our D crept us back into it, our O WAY cleaned things up, and we eventually righted the ship 5-5, let them take half 7-6, but ran away with it down the stretch. Close, and probably going to be good for us in the long run as, no offense to Monsoon, but if we have hopes of Natties, then we can't let them hang with us like that.
- So, disaster averted, and next stop, Oxnard. I think Sprawlers are pretty happy but definitely aware that things are about to kick up several Doritos in intensity. We'll see if a lackluster section and a lack of tournaments generally combined with some hard intrasquad scrimmaging will be enough.
Thursday, September 16, 2010
Glee : that’s why I love music so much!
Jika ada yang bertanya genre film apa yang paling sering saya tonton, maka orang-orang terdekatku pasti akan menjawabnya. Mereka yang telah mengerti sepenuhnya, minat, bakat, serta kesenanganku. Deretan smallville, heroes, roswell, supernatural, lost yang akan kalian temui sebagai jawaban. Dari dulu, genre itulah yang bisa saya tongkrongi, dari season pertama sampai season terakhir.
Apa yang terjadi dengan Glee? Apakah ada pengecualian? Sepertinya begitu. Dan sepertinya saya menjadi orang paling terakhir yang menyadari bahwa serial tersebut memiliki nilai plusnya sendiri. Sejak jauh jauh hari kolega saya di CreativeDisc selalu membicarakan serial fenomenal tersebut, tapi saya tetap anteng saja. Alasannya? Malas sama sesuatu yang berbau pop!
Disinilah letak kesalahannya. Hahaha! Akhirnya suatu ketika saya memberanikan diri untuk membeli Dvd bajakannya, sejak itulah saya jatuh cinta pada episode pertamanya. Apakah memang sebuah serial atau cerita bisa dibuat berdasarkan rentetan makna dan interpretasi sebuah lagu? Jawabannya adalah Glee!
Pertama menikmati Glee saya justru mendapatnya dari deretan 2 album soundtracknya. Saya belum bisa ngeh sepenuhnya. Maklum saja, ditelinga saya itu hanyalah remake beberapa lagu yang telah hits. Mixingnya pun saya tidak mengerti kenapa bisa mereka menyanyikan lagu-lagu tersebut. Semuanya karena memang saya tidak pernah menyaksikan serialnya.
Maklum sikap skeptis saya mungkin perwujudan rasa traumatis menyaksikan ketiga installment High School Musical. Padahal Glee berbeda dengan film tersebut. Kekuatan vokal para anggota New Directions berbeda dengan pop-crunch-wannabe yang ditawarkan oleh Zac Efron dan teman-temannya. Setiap scene dan jalinan cerita yang dibuat pun senatural mungkin dan sesuai dengan pemilihan lagu yang tepat.
Satu hal kesimpulan saya setelah marathon serial ini selama seminggu adalah kita (atau saya tepatnya) tidak bisa lepas dari music. Akan interpretasi yang dibuat, semua lagu rasanya mewakili beberapa episode hidupku. Semuanya bertaut satu sama lain dan entah mengapa saya bisa menemukan track-track yang tepat untuk dijadikan soundtrack of the scene. Seperti setiap alur cerita dalam Glee.
Bagaimana suatu lirik bisa membuat dada membuncah, bagaimana suatu lagu bisa membuatmu berdrama dan menikmati setiap episode kehidupan dengan maksimal. Mungkin saja juga hidup saya sudah tidak terlalu penuh drama seperti dulu, tapi saya tetap membutuhkan candu-candu itu untuk melanjutkan hidup.
Ketika Taller, Better, Stronger milik Guy Sebastian pernah begitu menopangku, ketika Irrepleaceable nya Beyonce bisa membuatku menegakkan kepala ketika jatuh karena masalah hati. Atapun ketika saya bisa meneriakkan hasrat stalker ku bersama Muse di Undisclosed Desire. Semuanya terangkum dan memiliki kenangannya tersendiri.
Sekarang track yang menjawara dalam playlist dan hidup saya adalah Unbroken milik Stan Walker, Broken Arrow dari Pixie Lott, Brielle nya Sky Sailing dan satu lagu yang membuatku terbuncah dalah Strip Me yang dibawakan dengan apik oleh Natasha Beddingfield. Apa yang terjadi dengan hidupku? Silahkan baca sendiri, karena seorang teman pernah berkata, hidupku sangat mudah terbaca dengan berbagai playlist yang kubuat.
Seperti Kurt, Rachel, Finn, Puck, Mercedez, Will dalam Glee, ada pemaknaan tersendiri terhadap semua musik dan lagu yang ada di dunia ini. Itulah yang menjadi soundtrack kehidupan, dan saya bisa tegas berkata, “I can’t live my life without music”.
AR: Zenyattà Mondatta
Driving hazard
Ladies, just a warning, but...many men maybe just as shallow as you suspect1. Or so say British roadway authorities who are expressing concern over the driving hazards posed by a racy new Reebok billboard featuring actress Kelly Brook in her birthday suit. Britain's Institute of Advanced Motorists warns that it is a "deadly distraction" for drivers. Reebok has Brook naked in the sexy 40-foot billboard, lying on her stomach and wearing just a pair of Reebok EasyTone sneakers.
Institute of Advanced Motorists official Peter Rodger told the Daily Mail that studies showed that dozens of road accidents were linked to the famous Eva Herzigova Wonderbra ad. (Pictured above.)
Ahhh, Reebok. Asked for their response, they said that most drivers were "cautious enough" to keep their eyes on the wheel.
1Men are visually stimulated.
Crowd-Pleasing Bullets
- When we last left our Sprawling heroes, they had won the Open Division of the Colorado Cup, even whilst missing famed superathlete co-captain Dheintime. This apparently went directly to the entire team's collective heads, as the plan - ramp up practices in August in preparation for the start of the Open Series proper in September - fell flat on its collective face. We started having attendance problems almost immediately as the month clicked "8," struggling to get sixteen-to-eighteen people out to the fields. And sixteen-to-eighteen people - particularly when that sixteen-to-eighteen is partially comprised of four-to-five non-Sprawlers - does not make for effective practicing with your top lines. Boo-urns.
- I can hardly talk, as I continue to be a mysteriously malaised, topping out at 75% wreck. Seriously, it's been better, but I'm still fading out here and there, and it got bad enough that I missed a couple of practices in there. Think about it - Nyet, willingly skipping Ulty practices! Not even going! Egads! The good news is that I've pursued all kinds of standard-issue medical explanations, and nothing overtly serious is going on. So put your worries away - cardiologists, pathologists, even surgeons assure me that everything is fine and this is merely some post-viral badness. One of those tests involved an incision and sitting out of all athletic activity for a week-plus - that was awesome - so maybe now you're starting to get an idea of why I haven't been entirely enthused about writing about Ultimate lately.
- Again, just to emphasize, DO NOT WORRY, and DO NOT WRITE me with bizarro speculations. "Nothing is effed here, dude," as Lebowski would say, so other than sympathizing with my suffering suckitude of late, you don't need to expend another thought on the health of Nyet. I'm fine. And raring to go for this weekend, taboot.
- Random side note - my funniest self-joke of the past month? Well, I'm still tracking my diet, which has been extra challenging with the sporadic cessations of exercise. But I'm maintaining my weight and eating well. Huzzah. The joke, though, is that the first self-e-mail chain I used to track things back in January was entitled "Food Diary." After a couple of months, I got tired of scrolling so far down the screen and created "Food Diary II." Then the nutritionist wanted me to track carbs / protein, so I started "Food Diary III." Tracking carbs means keeping track of a bit more info, so it was convenient to keep on elong e-mail and copy-paste frequent foods rather than repeatedly look them up. So this time I let the scrolling go long. And it turns out that e-mail threads in gmail max out at 99 messages; after that, it changes to "Re: Food Diary III." Annoying! So I had to start a new thread. Its title? "Food Diary Zoso." I. Am. Hilarious. Even if you don't get that particular joke, appreciate the meta-joke of having read one of the more mundane paragraphs e'er featured on this blog. Outside, you know, those dreaded album reviews.
- NEhoo, our solution to the attendance problem was to back it down to an optional practice on Mondays and a mandatory one on Wednesdays. This helped somewhat, but the curse of Phoenix-summer continued to afflict, and we continued to have problems. J-Ro even berated the team in an e-mail with the subject, "WTF?" When the excessively chilly and ubercool J-Ro gets feathers a-rufflin', things are problematic.
- We did (at least) continue to SLUG it out on Saturdays, occasionally having some stellar games. So there's been a thread of competition throughout, even if the practice issues have caused a lot of consternation.
- Speaking of consternation, we (in case I haven't mentioned it here yet) are going to be playing the series without stalwart Garret, who has run into way too much work and a new PhD program this fall. We're also going to be missing BP for sectionals (ugh), but it's better that way than having him miss regionals. And Cole has been 100% AWOL - I am relatively certain that I haven't seen him since CO Cup. Now, again, I missed three practices in there, but by all accounts, dude has just been GONE. So, um, that's disconcerting. Hopefully he rolls in this weekend to grab his reserved seat on the Pepsi Max Where-Have-You-Been-Dude? Bench. I mean, I'm one to talk, but I know where I was. Hopefully it's just been scheduling conflicts and not a dedication issue. Either way, communication is preferred.
- Speaking of, sectionals this weekend. Exciting times. We're carrying a roster of 23 and facing off against Monsoon, Le Tigre, El Ponderosa, ASU and U of A. You'll note the conspicuous lack of a Sweet Roll there - they have split between a master's squad and a co-ed team that could give Barrio a run. Pretty sure I mentioned this in the CO Cup writeup, but we never got that last official crack at 'em. Oh, well. Sectionals, fwiw, is conveniently located at the Scottsdale Sports Complex in Sunny Azz, so if you're around, be around! We play pretty much all day both days.
- I am sure all of that sectionals talk has you wondering how things have been going lately. Well, we changed practice fields to Eastern M(es)A in September, and have been making the trek to the east coast on Wednesdays for two hours of intense scrimmaging fun. Last week we played vert stack to give our D a look at the alternative O set, and then had to the D give the O lines nasty poaching sets. With the latter, we let the D play with eight guys - eight on seven! - and we still managed to score a good amount of the time. So hopefully that'll have us ready for the junk defenses our man-O will likely inspire.
- I'd be remiss if I didn't mention that things are intense enough at practice that some people on our D line - lets call them "& the Argonauts" and, um, "Red-headed Electrolyte" - got in an argument over coverage responsibilities that escalated in approximately six seconds into a drag-out, pit-bull-death-grip fight/wrestling match. YOWSERS! Shades of Nyet v. Ariel, 2002! (No, not really; we just yelled a lot. I don't think I'd seen a *physical* fight at a frisbee practice EVER before - you'll very, very occasionally see skirmishes at tourneys, but this was two guys who know each other at each other's throats with intent to harm). The whole thing was uncomfortable - it was broken up quickly and everyone was fine, so no biggie in the end. And the intensity was good to see on some abstract level, I suppose. But still. Eesh.
- So of course after all that quality O and leading-to-fights defensive intensity, we came out Saturday to SLUG and played sloptastic frisbee. Just didn't look good at all, tons of turns, people tired, leading to a lot of "glad sectionals is next weekend" sidebars. Ugh.
- Then fast forward to last night, where things looked a little better, but I - clicking on maybe three of my eight cylinders - managed to have a terrible, terrible practice. Qualify it - I was fine, more or less, for the "O" part of practice (when we were playing 7 against 8 and not allowed to throw it upside-down to simulate, as best we can, windy conditions) , and just had a really bad stretch of throws in the middle of the D section of practice, where we were running a vertical stack O. I probably took it too hard - it was just an exceptionally bad stretch of about ten minutes or so - but wow, can't go through that this weekend. I am sure the 106 degree forecast will help with that tremendously. Ugh, again.
- But all else considered, it was a good, hard, well-attended practice. Hard to know how we'll look this weekend, but for the first time in six weeks or so, we get to play someone other than ourselves, and that's always nice.
- So how are we feeling re: the weekend? Well, on some level, it's immaterial; all the teams who want to can go to regionals. I.e., our finish doesn't *really* matter. But we (obviously) want to win the section for seeding purposes, so we're going to have to crack down and get over the spottiness of late. Hopefully we will manage to play well AND work on our game, as regionals is still sitting as the smack-us-upside-the-head sudden change in intensity. We just don't have the same opportunities as JB and SG to engage serious competition at tourneys yet, so I envision a wake-up call in our future that we may or may not respond too with enough juice. All of that said, we look as good as we ever have of late, the people who are rolling out to practice are flat out bringing it, and there's adequate excitement in the air. O is crispy even without our blond deep threat, and D bothers me at practice, which is pretty much my barometer for goodness. So the weekend should be fun and enlightening. Wish us luck.
- In non-Sprawl Ulty news, my league team "The Way to Wikki Wakka" is 1-1, having staked out big leads which were choked away in both of the first two games. If I didn't mention it, my spring co-captain Lindsey is out for a bit with bad back issues (no!), but the league director made the sweetest - literally, sweetest - okay, you caught me, that would be figurative - of lemonades out of the situation for me and allowed me to captain with Jenga. She's a PHXaion / Spitfire player who is solid AND notorious for shattering all happiness/coolness scales, so despite our precarious play in the first couple of weeks, we're having a great time. Our team is the usual mix of skill/experience/talent - I'll do a full scale writeup at some point - but suffice it for now to say that I'm doing my best to run that team while my energies are really focused on and, more importantly, accustomed-to-the-level-of-play-of, Sprawl. So if I don't seem my usual fired-up-self with ridiculous VOTS game posts and such, it's only as an act of maintaining balance and not getting frustrated with the inevitable Sprawl-to-VOTS drop-off. I'm sure things will return to the usual VOTS-detail-obsessed state once I hang up these club cleats for good.
- In news a further step removed from Ultimate, school is back on. I have a relatively light semester courseload-wise, though I am writing this post at breakneck speed during a half-hour break from reading one of many five hundred page books that are staring me down. I am (allegedly) defending my prospectus at some point this semester, and continue to feel woefully unprepared. At least I don't have to grade undergrad essays this semester and can actually spend some time getting down to the brass tacks of, among other things, post-Darwinian evolutionary ethics. I know you're intrigued.
- As a final removed step, congrats to good friend Reena and her new husband Rob - the Nyetfam, Beck and I headed down to Dallas a couple of weekends back to attend her traditional Hindi wedding and had a fantastic time. We used the opportunity to spend Labor Day weekend in Texas and a good time seeing Aaron & Kristen, Grandpa, Deb, Pat & Ron, and my parents in various contexts, most of which involving delicious food. We *may* have even gotten my family hooked on grilled pineapple! May.
Monday, September 13, 2010
AR: 100% Fun
Keluarga dan 101 masalahnya.
Semalam saya bertemu dan berbincang dengan seorang teman. Teman yang dari dulu masih terus berhubungan untuk hal-hal remeh dan tidak penting. Teman yang sepertinya akan berubah statusnya menjadi sahabat. Teman yang telah mempercayakan satu rahasia tergelapnya ke tanganku.
“apa yang terjadi dengan keluargamu Qko? Kenapa kamu masih bisa melewati semua hal itu dan masih bisa tersenyum? Sedangkan saya, rasanya ingin lari dari semua ini.”
Itu yang bisa saya tangkap dari nada suaranya yang semakin sendu. Helaan napas yang berkali-kali terdengar membuatku bisa mengerti bagaimana posisinya. Bahkan tawa yang terdengar pun menjadi getir. Segelas Avocado Coffe tidak bisa menghilangkan gundahnya. Apa yang terjadi dengan keluarganya?
Tahukah kau kawan bahwa setiap keluarga memiliki kehidupan dan masalahnya masing-masing? Tahukah kau bahwa keluarga atau rumah merupakan elemen paling dasar yang membentukmu untuk berperangai? Tahukah kamu bahwa tidak semua rumah memiliki setiap senyum bahagia? Semuanya memiliki konflik sendiri-sendiri.
Sayapun hanya bisa terus mendengarkan setiap perkataannya. Setiap episode drama yang terjadi dirumahnya. Sesekali saya menimpali di momen yang tepat, sekedar memastikan bahwa saya mengikuti alur pembicaraannya. Bahwa saya mengerti perasaannya. Bahwa saya pernah berada di posisi itu. Ibu yang mau berpisah dengan bapak? Itu hanyalah salah satu episode dalam drama keluargaku dan saya telah melaluinya.
Mungkin Tuhan sangat menyayangi keluargaku. Sehingga dia berungkali memberi kami perhatian yang berlebih. Begitu banyak drama yang terjadi. Air mata yang telah tumpah. Ketika diumpamakan seperti vas bunga, mungkin bentuknya sudah tidak seperti dulu lagi. Pincang sana sini. Lecek sana sini. Tapi kami berhasil menempel setiap keping yang pecah itu. Berhasil menjadi lebih kuat di setiap peristiwa. Lari dari rumah? Saya sudah melakukan itu 7 tahun yang lalu. Tapi saya selalu bisa kembali. Selalu ada kekuatan dan kenyamanan ketika saya berada di rumah.
Kenyataannya itulah ritme yang terjadi dalam keluargaku. Ketika dalam setahun tidak ada drama yang terjadi, maka ada sesuatu yang tidak beres. Aneh memang, tapi kalau itu memang yang harus terjadi? Kau mungkin tidak akan pernah melihat kami sekeluarga hangout bareng, sekedar pergi membeli furniture rumah atapun baju lebaran. Tapi itu sudah menjadi sebuah pola, sebuah keterbiasaan. Mungkin berbeda dengan yang terjadi di rumah orang lain, tapi itulah yang terjadi dirumahku.
“Apa yang harus saya lakukan Qko? Tidak mungkin saya membiarkan masalah ini berlarut-larut”
Setelah puas menumpahkan semua keluh kesahnya dia mulai meminta pendapat. Memikirkan berbagai alternatif jalan keluar. Saya pun hanya bisa berkata, hanya satu jawaban untuk permasalahan keluarga. Kau harus frontal menghadapinya. Dan kau harus siap dengan semua konsekuensinya. Bersiaplah untuk kemungkinan terburuk.
Mungkin sepertinya akan sulit dilakukan. Apakah kau akan tega berbicara sejajar dengan orang yang telah melahirkanmu? Mengajari mereka tentang sebuah kesalahan? Yah, saya telah melakukannya. Dan itu wajar-wajar saja. Sulit memang, daripada menanggung sakit yang terus bertahan selama menahun? Yang pelan-pelan menghasilkan isak tangis tengah malam, yang membuatmu merasa rumah laksana perwujudan sebuah neraka. Lebih baik satu kali konfrontasi, sakit memang. Tapi semua masalah selesai dan tidak ada yang tersimpan.
Satu persatu lampu penerangan halaman mal tersebut dimatikan. Posisi kami telah berganti dari kedai kopi karena kedai tersebut sudah akan tutup. Kini kami hanya duduk berdua di teras mall tersebut. Menunggu temanku untuk memantapkan langkah dan menjadikan saya sebagai batu pijakannya lagi. Majulah teman, mungkin kamu yang harus berkorban untuk episode ini. Mungkin kamu yang harus berjuang untuk masalah ini. Semua ada jalan keluarnya. Kamu masih ingin melihat keluarga kamu berada dalam satu rumah kan?
Pelan-pelan kami beranjak ke tempat parkir. Dia telah menentukan sikap. Bagaimana dia harus menghadapi hari-harinya. “Jangan pernah lari dari masalah. Karena kau akan berdewasa dengannya”. Setidaknya itu satu pesan terakhir saya. Sekeluar dari tempat parkir kami pun berpisah jalan. Dia pulang kerumahnya, dan saya pulang ke rumahku. Berjuanglah teman!
*saya mendengarkan Frankie J – Daddy’s Little Girl, Gevin DeGraw – Follow Through dan Kevin Rossdale – Love Remains The Same ketika menulis postingan ini.